Menit demi menit terus bertambah
Dan pada satu titik ku bertanya
Apakah pesanmu itu untuk pendosa ini?
Tapi, tak ada yang tahu
Sungguh menyesal masih terbawa
Percayalah, semua penyesalan masih terasa
Ego yang sering ku tampakan
Akhirnya tersadar bahwa hal itu sangatlah hina
Penyesalan itu membuatku belajar
Untuk memperbaiki diri, untuk mencoba mengerti
Memang amat sangat terlambat
Tetapi bukankah kau juga meyakini bahwa manusia dapat berubah?
Wahai Sang Peri...
Baru tahu kau tetap di titik itu, tanpa seorang pun menemani
Ku mendengar kabar kau sudah hidup bahagia, maka ku relakan
Mungkin semua berita itu salah
Maafkan masih belum bisa mengerti dan memahami seutuhnya
Wahai Sang Peri...
Dapatkah kita mengawalinya lagi
Berjalan bersama dan saling memperbaiki
Melukis lembaran baru menggunakan dua kuas
Menebus kesalahan yang pernah ku perbuat
Bukan ku tak percaya dengan rencana Tuhan, bukan
Tapi usia bukan lagi di angka belasan
Jika memang kau memberi kesempatan, berikanlah
Mungkin sejatinya memang kita adalah sebuah takdir, bukan untuk saling pergi
Gambar: www.hdwallpapers.in
0 Komentar