Sekitar satu pekan yang lalu gua bertemu seseorang yang menjadi panutan gua. Banyak diskusi terjadi dengan doi selama beberapa tahun terakhir. Cara berpikir dan ilmu-ilmu banyak gua dapetin dari dia. Memang, menurut gua kemampuannya kaga perlu diragukan lagi karena memang sudah banyak pengalaman dan jatuh bangun yang dia rasakan. Namanya Austin Al-Ghifari, atau gua biasa memanggil Mas/Bang Utin. Pada satu pekan yang lalu itu gua berdiskusi terkait harta, atau lebih spesifiknya adalah uang.

Dulu gua sering mendengar narasi tentang "Uang bukanlah segalanya" atau seperti "Uang bukanlah sumber kebahagiaan satu-satunya". Iya si dulu gua sering denger kalimat itu tapi gua ngga memahaminya secara betul. Hal itu gua pahami secara betul setelah gua berdiskusi dengan Bang Utin ini. Walaupun di awal kelulusannya - Bang Utin disebut fresh graduate  tetapi penghasilannya ngga bisa dibilang seorang fresh graduate lagi. Mungkin di umurnya yang masih muda, apapun bisa dia beli tanpa perlu berpikir panjang lagi. Tapi ya seperti yang sudah gua bilang tadi, bagi dia uang bukanlah satu-satunya alat untuk membahagiakan dia. Baginya, menjadi kaya bukan hanya soal materi yang kita punya.

Ada satu istilah yang gua suka dari dia, "Gua besok ngga ada uang pun ngga akan panik berlebihan. Karena yang gua asah itu otak, bukan nafsu". Selama kita memiliki kemampuan, channel, skill yang mumpuni, hal itu yang gua definisikan sebagai kaya yang sesungguhnya. Mungkin lu bisa hari ini dipecat sama perusahaan lu, tapi dengan kemampuan yang lu punya, lu bisa "menjual" diri lu ke perusahaan yang lebih baik dari yang sebelumnya. Tidak perlu terlalu ngoyo untuk mencari harta, tidak perlu menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan uang.

Gua besok ngga ada uang pun ngga akan panik berlebihan. Karena yang gua asah itu otak, bukan nafsu

Memang, dalam kehidupan ini kita jangan sampai terperdaya dan terlena dengan harta. Uang butuh sesuai dengan kecukupan yang wajar dari masing-masing kita. Jika memang kita merasa sudah berlebih, jangan lupa berbagi karena hal itu akan membahagiakan kita secara psikologis, itu yang gua rasakan ketika membagikan sesuatu yang gua punya walau hanya sedikit.