Gua ingin meletakkan sedikit cerita.
Oke dua hari lalu Gua ulang tahun yang ke 23 tahun. Umur segini tuh rasanya hambar banget kalo lagi ulang tahun. Iya emang seneng, tapi ngga berlebihan. Karena ngerti dan paham bahwa waktu makin berkurang dan ngerasa banyak pencapaian yang belum didapat. Tapi tetap harus menyampaikan syukur kepada Sang Pemberi Hidup. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah atas karunia umur dari-Mu.
Intinya bukan di situ. Cerita ini bakalan abstrak, sori kalo pada ngga paham, Kita mulai.
Berjuang untuk mendapatkan sesuatu terkadang memerlukan suatu pengorbanan, bahkan tujuan hidup sekalipun, selagi dalam tahap wajar. Hingga tiba pada puncaknya, semua tidak bisa ditahan lagi. Mungkin memang berbeda tujuan, jadi harus melepas apa yang diperjuangkan. Itu biasa, Kami punya jalan dan tujuan masing-masing. Semua memang nampak menyedihkan, tapi Gua udah kebal alias ngga terkejut berlebihan. Gua ahli dalam hal ini.
Bukan kesedihan, tapi lebih ke rasa lelah. Gua udah bertanya beberapa kali, sampe titik udah ngga yakin sebenernya mau tanya. Tapi ya mau gimana lagi, demi pertanyaan terakhir apa si yang kaga Gua lakuin. Sama, jawabnya. Sekali lagi, Gua udah memahami keadaan ini. Kemudian, pulang dengan keteguhan, berbeda ketika di ruangan 3x4 meter ini. Merenung, menyendiri, dan menguatkan kalo Gua bisa melalui itu semua. Harus percaya bahwa semuanya adalah titik terang, iya titik terang.
Hari itu dan malam itu semua rasa bercampur. Senang dan sedih layaknya kolega sejati, sangat dekat dan tak berjarak. Ketidakkaruan itu yang membuat Gua telat sehari menulis cerita ini (sebenernya mau ditulis kemarin). Percaya, percaya percaya. Kami akan menemukan jalannya masing-masing. Aamiin.
Tengkyu buat Lu yang udah mau baca.
Gambar: www.unsplash.com
Gambar: www.unsplash.com
0 Komentar