Empat setengah tahun, bukan waktu yang lama. Gua ngga nyangka jalan hidup Gua setelah SMA di Purwokerto adalah di Semarang, ngga pernah kepikiran sebelumnya. Selain lebih jauh, di Semarang Gua ngga ada sodara. Setiap merantau paling ngga pasti ada sodara yang deket dari tempat Gua mondok/nge-indekos. Tapi kali ini bener-bener ngga ada.
Huuuuuuuh *lagi menghela napas*. Karena tau cerita kali ini bakalan panjang, banget. Walau udah dipendek-pendekin.
Singkatnya, Gua keterima Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Ujian Mandiri (UM) di Universitas Diponegoro (Undip). Keterima di dua kampus bergengsi itu akhirnya Gua memutuskan untuk memilih di Undip dengan jurusan Teknik Geodesi dengan pertimbangan jauh dari rumah. So, ngga bakal sering balik rumah hehe. Btw Gua kasih tau kalo Gua udah terbiasa merantau dari SMP. Jadi jarak Tangsel—Semarang itu ngga terlalu berarti. Mungkin kalo mau tau perjalanan rantau Gua, bisa diliat juga di postingan sebelumnya.
Datang ke Semarang dengan hidup baru. Mencoba menjadi lebih baik, menjadi lebih aktif, dan menjadi lebih peduli dengan lingkungan sekitar dibanding masa SMA. Karena ketika Gua SMA, Gua itu apatis banget orangnya. Kerjaannya cuma nonton film dan main game. Iya, cuma dua itu aja dan gua mau berubah di masa perkuliahan. Gua ngerasa, kehidupan kaya gitu membosankan dan tidak akan menambah pengalaman apa-apa. Manusia ternyata emang butuh berkembang melalui proses dan pengalaman, Guys.
Bentuk aktualisasi yang Gua lakukan adalah dengan cara aktif mengikuti suatu kegiatan, kaya organisasi atau mungkin kepanitiaan. Awal banget ngikutin kegiatan gitu bener-bener ngga ada niatan buat ngisi CV Pribadi. Selain jadi tau akan sebuah kegiatan dalam tim, ikut beberapa kegiatan juga bakal membuat Kita banyak kenalan (channel), dan itu beneran terjadi, Gua termasuknya punya banyak temen dari berbagai fakultas and I proud of it! Manfaat jangka pendeknya adalah, kalo mau minta tolong ke lintas jurusan atau fakultas ya jadi gampang. Ngga jarang ada temen jurusan yang minta tolong ke Gua karena punya kenalan kenalan banyak.
Organisasi yang pertama Gua ambil dalam hidup Gua adalah Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Diponegoro (BEM FT Undip) di bidang Ekonomi dan Bisnis (Ekobis) pada tahun 2016. I'm sure, Allah always makes perfect planning. Intinya, di awal Gua berkembang, Gua memasukki tempat yang proper untuk berkembang. Karena kalo emang diliat, ngga semua organisasi atau bidang itu baik untuk tempat berkembang bagi "anak baru". Karena kalo dari awal tempatnya salah, ke depannya "anak baru" itu juga bakal belok. Walau ngga menutup kemungkinan tempatnya udah bagus, tapi "anak baru"-nya tetep belok juga, paling ngga tempat yang proper bisa meminimalisir dari jalan yang sesat. Iya ngga?
![]() |
Gua sebagai Staff Fundrising Ekobis BEM FT 2016 yang Merupakan Titik Awal Perkembangan |
Aktivitas organisasi dan/atau kepanitiaan Gua berlangsung dari semester 2 (dua) hingga semester 7 (tujuh). Bisa dibilang bukan waktu yang sebentar. Bahkan Gua sempet menjadi salah satu ketua sebuah kepanitiaan. Alhamdulillah. Walaupun kalo Kalian tau, ngga semuanya berjalan mulus dan banyak banget jatuh bangunnya, Gua banyak mempelajari sesuatu yang mana kaga pernah Gua dapetin sebelumnya. Apalagi ditambah masa-masa itu Gua masih labil-labilnya dah, wah ngga jarang ada beberapa tragedi ngga meng-enakan yang penyebabnya dari Gua pribadi. Ya tapi balik lagi, banyak banget yang Gua pelajari dan membuka mata Gua.
![]() |
Foto Bersama Panitia Latihan Keterampiran Manajemen Mahasiswa Dasar-Fakultas Teknik. Gua sebagai Ketua Panitia |
Garis besar kegiatan di luar kampus Gua seperti itu. Gua rasa ngga perlu jelasin detailnya secara rinci. Intinya menyenangkan, nambah relasi, pengetahuan, pengalaman, dan pastinya pelajaran. Cerita kisah kuliah Gua? Ngga ada yang seru. Jadi Gua mau cerita tentang angkatan Gua aja ya, Geodesi Undip angkatan 2015 atau mungkin dalam cerita ini Gua sebut JOS (read: Jaya Opitimis Semangat, sebuah jargon angkatan) aja.
Proses yang dilalui bersama JOS ini ngga dikit juga. Dari masa awal kaderisasi untuk membentuk solidaritas angkatan, sering main dan makrab bareng, Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Malaysia, hingga akhirnya beberapa dari Kita udah lulus sampe hari ini. Gua pernah benci sama angkatan Gua, terutama Komandan Tingkat (Komting) Gua. Benci yang bener-bener. Gua ngerasa JOS ngga bisa memberikan dan memenuhi afeksi sesuai apa yang Gua penginin, malah lebih banyak tuntutannya ke Gua. Tapi jujur, sebenernya saat itu Gua menuntut terlalu jauh dan Gua masih super duper labil banget parah ngga ada obat. Gua rasa, masa itu Gua belum terlalu bijak, angkatan yang isinya dari bermacam-macam manusia dengan kesibukannya masing-masing, seharusnya Gua ngga menuntut seperti itu. Jalan yang seharusnya dilakukan adalah menyeimbangkan keduanya, meminta dan memberi. Lebih baik kalo Kita perbanyak memberi dengan kesadaran diri dan hati yang ikhlas. Menurut Gua itu kuncinya.
Oke, ada satu cerita lagi tentang angkatan Gua. Tapi sebelumnya, ayo tarik napas dalem-dalem terus lepasin. Sebanyak 5x ya hahaha. Ceritanya masih panjang soalnya.
Kali ini Gua mau cerita tentang KKL (sejenis kunjungan ke beberapa perusahaan/instansi tapi didominasi jalan-jalannya wuehehehe) angkatan Gua, seangkatan ke Malaysia Boss. Iya Malaysia!!! Sekitar pertengahan semester 4, angkatan Gua (JOS) udah mulai menginisiasi untuk membuka pembicaraan tentang KKL. Walaupun KKL itu di awal semester 6, tapi Kita mencoba untuk ngerembukin lebih awal agar persiapan juga matang. Rapat awal ya nentuin ketuanya dan kepanitiannya, terpilih ketuanya adalah Iqbal. Langsung ngomongin destinasi, ada 2 (dua) kubu—yang mau di dalem negeri sama luar negeri. Rapat pertama kala itu belum menemukan titik terang. Singkatnya, beberapa kali rapat masih ngga menemukan hasil, padahal waktu udah mepet, harus pesen tiket transportasi, tiket penginapan, ngirim surat perizinan ke perusahaan atau instansi yang mau dikunjungi, dan lain-lain. Sedangkan angkatakan Gua bener-bener masih riweh ngurusin destinasi. Atmosfer udah makin panas di antara anak-anak. Akhirnya, kesimpulannya JOS mau ke luar negeri, yaitu Malaysia. Tidak semua senang dengan keputusan itu, bahkan ada yang nangis. Hiks.
Wajar kalo emang ada yang nangis. Karena setiap orang berasal dari latar belakang ekonomi yang berbeda. Rata-rata tangisan Mereka adalah ketakutan akan tidak bisa berangkat. Karena memang urusannya tidak lebih mudah dari ke dalam negeri. Sudah menjadi tugas beberapa orang yang memilih keluar negeri untuk meyakinkan Mereka yang ketakutan. Meyakinkan bahwa "Kita semua bisa berangkat". Perjuangan-perjuangan pun mulai dilakukan. Harus membuat passport bagi yang belom punya (dan rata-rata emang belom punya, termasuk Gua), jualan makanan untuk menambah pendapatan, dan ada beberapa yang melakukan subsidi silang. Semua Kami lakukan agar bisa berangkat. Pada akhirnya, Kami semua bisa berangkat. Iya, ke Malaysia satu angkatan. Senangnya bukan main. Perjuangan memang tidak sia-sia walau banyak rintangannya. Terima kasih untuk semua yang sudah berpartisipasi menyukseskan KKL angkatan Kami. I'll remember these moments for a long time, or maybe forever.
JOS Foto Bersama di Depan Twin Tower Malaysia |
Mungkin next section cerita Gua adalah ketika Gua wisuda. Sebenernya udah pernah Gua ceritain di postingan sebelum ini banget. Tapi yang mau Gua sampaikan di sini adalah, akhirnya Gua lulus juga dan akan meninggalkan Semarang. Sedih pasti, cuma emang seperti inilah hidup, ada pertemuan ada perpisahan, dan hal itu normal. Terima kasih Semarang. Terima kasih isi dan ceritanya, yang manis maupun pahit. Lu udah menjadi bagian dalam hidup Gua. If I have a chance, I'll meet You in the next time.
![]() |
Foto Bersama Keluarga setelah Wisuda |
Terima kasih juga buat Kalian yang udah baca cerita panjang ini. Semoga ada value yang bisa ditarik. Sampai jumpa di postingan selanjutnya! Bye!
0 Komentar