![]() |
What is Your Story? (Photo by Etienne Girardet on Unsplash) |
Bercerita, kata yang terdengar sederhana tetapi sebenernya sangat bermakna. Ya betul, bercerita bener-bener bermakna bagi gua dan bisa dibilang menyelamatkan diri gua. Menyampaikan cerita tentang hal yang menyenangkan bagi gua bukan lah suatu masalah. Beda halnya kalo harus cerita suatu kesulitan yang sedang gua alami. Padahal, dengan bercerita kesulitan, kita sekaligus melepas keluh kesah, meredakan rasa gelisah, dan meringankan dari keadaan susah. Semua manfaat yang gua sebutin emang ngga menyelesaikan masalah secara langsung. Tapi bener, it makes your life going easier. Bahkan di beberapa kasus ada yang sampai bunuh diri karena ngga mampu bercerita atau ngga ada orang yang bisa menjadi sandaran untuk bercerita, tragis kan?
Bercerita.
Ngga semua orang bisa dengan mudah untuk bercerita. Istilah gampangnya gagap dalam bercerita. Berdasarkan pengalaman, ada beberapa hal yang bikin gua ga mudah untuk menyampaikan keadaan susah kepada orang lain. Pertama, karena takut dianggap lemah. Entah ini pikiran dari mana, gua terlalu gengsi dan menganggap jika kita menunjukan sisi terburuk kita sama halnya menunjukan kelemahan dan ketidakberdayaan kita menyelesaikan masalah. Padahal ya itu salah besar. Gua jujur merasa nyesel pernah berpikiran kaya gitu karena sekarang gua tau kalo hal itu ga ada kaitannya sama sekali.
Kedua, ngga tau harus cerita ke siapa. Gua dulu merasa punya banyak temen, tapi baru gua sadari kalo gua belum menjalin hubungan emosional yang mendalam dengan orang-orang terdekat gua. Dan akhirnya gua mencoba untuk terus dan terus berhubungan dengan orang terdekat hingga emosi serta kepercayaan pun terbangun. Pada tahap itu gua udah mulai mudah dan nyaman untuk bercerita, even hal paling buruk yang terjadi pada diri gua.
Dan ketiga, ga pernah latihan sebelumnya. Ternyata bercerita itu emang harus dilatih loh. Gua baru sadar "lagi" setelah menarik mundur bahwa selama masa kecil dan remaja, gua ngga terlatih untuk menceritakan keluh kesah dan kesulitan. Ya mungkin itu penyebabnya kenapa saat dewasa ini gua gagap dalam menyampaikan cerita. Memang kita hidup ngga boleh berhenti belajar, dan gua baru belajar bercerita di umur gua yang ke-25 kemarin. That's okay!
Oke, karena menurut gua bercerita itu punya kekuatan besar, di sini gua mau mengajak kalian untuk mulai mencoba menyampaikan keluh kesah yang sedang dialami. Mulainya dari mana? Pertama kalian harus membangun koneksi yang kuat dulu dengan seseorang dan menciptakan rasa saling percaya. Karena kebanyakan kasus yang gua denger itu rata-rata pada punya trust issue, kaya kesulitan membangun rasa percaya dengan orang lain gitu. Masalah trust issue itu juga harus pelan-pelan diselesaikan dan coba terus untuk cari orang yang bisa kalian bangun koneksi dan percaya. Kalo emang susah untuk mencari seseorang yang bisa kalian percaya, mungkin kalian bisa mulai dari gua(?)
Setelah menemukan orang yang tepat, kalian mulai deh perlahan bercerita, dari hal-hal yang "receh" hingga yang serius. Percaya, kalo kalian udah sering ngelakuin, kalian akan makin mahir untuk menuangkan rasa susah kalian ke dalam sebuah cerita. Pada akhirnya, hidup kalian akan lebih mudah deh 😁. Semua itu emang butuh proses yang panjang dan ga mudah, tetapi gua minta kalian untuk mencobanya secara kontinyu. Karena menyimpan rasa sakit sendirian juga sangat menyulitkan dan akan menjadi bom waktu bagi kalian sendiri.
Gua berharap tulisan ini bisa bermanfaat buat kalian hingga pada akhirnya kalian lebih mudah untuk bercerita dan hidup kalian menjadi lebih baik. So, what is your story? 😄
0 Komentar